Content

Kemacetan Lalu-lintas dan Penghematan BBM

Monday, May 24, 2010
Kemacetan lalu-lintas telah membuat gusar Pemda DKI, dari waktu ke waktu, hingga mengeluarkan kebijakan yang tak bijak, seperti mengubah jam masuk sekolah bagi siswa sekolah. Hal ini mengundang protes banyak kalangan.

Pengurangan jumlah kendaraan juga bukan merupakan cara yang tepat, seperti penerapan nomor ganjil dan genap menurut kalender. Akan menyulitkan orang yang akan bepergian jika nomor kendaraan yang dimiliki tidak sesuai dengan jadwal kalender. Semisal dalam kondisi darurat, orang tersebut mengharuskan keluar rumah padahal nomor kendaraannya ganjil, sedangkan menurut jadwal sedang tanggal genap. Tentunya hal ini akan memusingkan banyak orang. Menambah jumlah orang stress di kota besar.


BBM adalah sumber daya alam tak terbaharui, yang pemakaiannya terus meningkat seiring dengan meningkatnya produksi kendaraan bermotor. Pengurangan produksi kendaraan bermotor juga bukan solusi yang tepat karena transportasi adalah termasuk kebutuhan utama dalam hidup. Langkah yang tepat adalah segera menemukan energi alternatif pengganti BBM. Biodiesel atau alkohol sebagai pengganti BBM adalah penemuan cerdas meski belum digunakan secara maksimal.

Beberapa hari ini saya berpikir, bahwa internet dapat menjadi salah satu solusi yang paling tepat dalam mengatasi masalah kemacetan lalu-lintas kota-kota besar di dunia, serta upaya penghematan BBM secara signifikan.

Bayangkan jika sekolah atau kantor menerapkan sistem online, dengan adanya komputer yang sudah terkoneksi dengan internet.

Pegawai tidak harus pergi ke kantor setiap hari karena banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah masing-masing, seperti urusan administrasi perkantoran, pembukuan, accounting, perencanaan dan disain. Pegawai tinggal meng-upload hasil kerjanya ke komputer induk di kantornya masing-masing. Jadi orang yang wajib ke kantor hanya beberapa orang saja, terutama operator komputer, dan pegawai yang bertugas langsung melayani klien.

Bayangkan jika sekolah-sekolah terutama mulai setingkat SMA terutama Perguruan tinggi menerapkan sistem online. Siswa atau mahasiswa tidak wajib berangkat ke kampus atau ke sekolah setiap hari. Mereka bisa belajar secara mandiri dengan komputer dan internetnya di rumah masing-masing. Bahan pelajaran di upload ke internet oleh guru atau dosen, siswa tinggal mendownload dari rumah. Kecuali untuk ujian atau kegiatan ekstra kurikuler memang harus dilakukan si kampus atau sekolah.

Mengumpulkan tugas seperti penulisan paper atau mengerjakan pekerjaan rumah dikumpulkan dalam bentuk eBook. Guru atau dosen tinggal memeriksa hasil kerja siswanya dari rumah masing-masing.
Jika dirasa ide ini adalah sebuah gagasan yang bagus, tinggal tugas pemerintah untuk membuat pengadaan komputer murah dan akses internet dengan kecepatan tinggi dengan biaya murah. Atau dengan subsidi. Banyak subsidi bisa dialihkan ke sini.

Semoga hal ini menjadi bahan pemikiran sedang pembaca sekalian.

1 comments:

Muscle at: May 1, 2011 at 10:59 PM said...

hai ratch, saya sedang mencari rekan2 yg peduli ttg persoalan kemacetan lalu lintas; mungkin next step kita create komunitas ini dg hasil akhir sebuah solusi yg implementatif- jika berminat kita bisa kolaboratif :)

Post a Comment